Minggu, 10 Mei 2015

Inspirasi dari pejuang intelektual Indonesia

Haah... Alhamdulillah akhirnya sempet juga nge-blog di tengah padatnya aktifitas. Semoga tulisan kali ini bisa menjadi penambah semangat juang bagi para pembaca ya, terutama saya, hehe :)

Tulisan kali ini bercerita tentang acara yang diselenggarakan tanggal 29 April 2015 kemarin di Balairung UI. Yap, acara itu adalah acara Mata Najwa On The Spot!

Sebelum hari H, kita harus menukarkan tiket online yang dikirim lewat email menjadi tiket yang sesungguhnya. Siang itu, suasana Balairung UI sudah sangaaat ramai. Untungnya, kami mendapatkan nomor tiket di bawah 3000, artinya kami bisa nonton di depan panggung. Rejeki emang nggak kemana :)

Tiba  hari H, Balairung sangaat ramai. Saya pun berjalan ke Balairung bersama 2 teman satu fakultas (baca: Lady dan Kak Nadia). Begitu masuk, tempat duduk yang berada di depan sudah terisi penuh. Dengan pertimbangan daripada kami duduk di bagian belakang yang notabene tidak terlihat jelas bentuk manusia di panggung, kami memilih untuk duduk di bagian samping panggung. Yah, lumayan kelihatan lah walaupun ketutupan abang kameramen.

Sebelum acara dimulai, MC masuk dan membagi-bagikan hadiah dari sponsor, dan setelah itu di panggung utama, tampil beberapa performer seperti Liga Tari UI dan juga Nidji. Kami menjadi lumayan terhibur dengan penampilan-penampilan yang menemani kita menunggu acara utama selama kurang lebih satu jam. Hehe...


Beberapa saat kemudian, masuklah Najwa Shihab dengan pakaian bernuansa pinknya. Kemudian, mbak Najwa bebrbicara sedikit tentang kenangannya masuk Universitas Indonesia. Dikatakan bahwa dulu ia belajar banyak hal di UI. Bahkan ia sengaja membawa jaket kuningnya dan memakainya di atas panggung!

Kemudian, dimulailah sesi satu. Di sesi satu, tampil pembicara-pembicara yang merupakan tokoh masyarakat, seperti Bu Khofifah, Pak Fahri Hamzah, Pak Johan Budi, dan Pak Rhenald Kasali. Mereka berbincang tentang pendidikan tinggi di Indonesia, yang merupakan hal penting dalam pembangunan bangsa. Disitu juga Pak Rhenald dan Bu Khofifah menampilkan persembahan berupa puisi yang berisi tentang harapan bagi anak bangsa.

Sebelum sesi dua, yaitu sesi Pak Habibie dimulai, kru metro tv memberikan aba-aba untuk barisan samping, yaitu barisan saya, agar pindah ke depan panggung persis dan duduk lesehan. Walaupun duduk lesehan, itu adalah hal yang benar-benar luar biasa karena saya bisa bertatap muka langsung dengan idola saya, yaitu Pak Habibie dengan jarak yang lumayan dekat. Alhamdulillah, rejeki nggak kemana :)

Dimulailah sesi 2, yang merupakan main event dari acara ini. Perbincangan Najwa Shihab dan Pak Habibie pun mengalir lancar, kebanyakan berisi tentang harapan Pak Habibie bagi anak bangsa. Kemudian Pak Habibie pun bercerita pertemuan pertamanya dengan Pak Soeharto. Beliau diminta oleh Pak Soeharto untuk mempersiapkan Indonesia menjadi bangsa yang unggul dalam bidang Teknologi. Ketika ditanya oleh Najwa Shihab mengapa Pak Habibie rela untuk meninggalkan hal yang sudah ia bangun di Jerman, beliau menyampaikan sebuah perkataan yang membuat saya terenyuh "Kalau bukan kita yang membangun bangsa ini, siapa lagi?"


     "Kita bukanlah kita jika tidak memiliki semangat juang...." 

      Sungguh semangat juang yang sangat tinggi dari pejuang intelektual bangsa kita.. :'')


Terakhir, Najwa Shihab bertanya mengenai pengalaman cinta Pak Habibie, yang sebelumnya ditampilkan pembacaan puisi oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari. Disitu Pak Habibie bercerita bahwa beliau pernah menjalin hubungan dengan beberapa wanita, "saya kan pria normal.." demikian ucap beliau diiringi gelak tawa dari para penonton yang ada di Balairung pada saat itu. Yang membuat saya terharu adalah cinta sejatinya kepada ibu Ainun yang disebutnya sebagai 'Cinta Ilahi'. Beliau berkata bahwa walaupun Bu Ainun secara raga tidak hadir, tapi Pak Habibie tetap dapat merasakan kehadiran dari Ibu Ainun.

Kemudian, sebelum penghujung acara, naiklah Nidji ke atas panggung dan menampilkan sebuah lagu penutup. Di situ orang-orang sudah ramai berdesakan untuk bersiap-siap berfoto dengan idola mereka di atas panggung. Disitu, saya dan beberapa teman saya mencari cara agar dapat bertemu dengan Pak Habibie di balik panggung. Tapi ya sayangnya belum rejeki kita untuk bertemu :""

Intinya, saya merasa sangat beruntung dan bersyukur dapat melihat idola saya secara langsung di acara punya idola saya juga. Saya merasa sangat terinspirasi dengan beliau, bagaimana semangat juangnya, bagaimana mimipi-mimpi beliau terhadap bangsa ini. Semoga Tuhan selalu melindungi beliau, dan memberikan keberkahan pada beliau. Dan semoga saya bisa bertemu lagi suatu hari nanti :)

Salam, dari sang petualang :)

nb; acara ini tayang di Metro tv hari sabtu malam tanggal 9 Mei 2015. Mungkin yang berminat nonton bisa streaming di internet :)