Minggu, 17 April 2016

Tentang Katniss dan Peeta

That what I need to survive is not Gale's fire, kindled with rage and hatred. I have plenty of fire myself. What I need is the dandelion in the spring. The bright yellow that means rebirth instead of destruction. The promise that life can go on, no matter how bad our losses. That it can be good again. And only Peeta can give me that. So after, when he whispers, "You love me. Real or not real?" I tell him, "Real.” 
― Suzanne CollinsMockingjay

Sebelumnya, aku ingin memberitahu bahwa post ini terlepas dari para pemain hunger Games, Catching Fire dan Mocking Jay. Dimana dalam film, Jennifer Lawrence (JLaw) yang menjadi Katniss akan berpasangan dengan Josh yang menjadi Peeta. Kebanyakan dari kita (terutama cewek-cewek) beranggapan bahwa Liam Hemsworth lebih seksi daripada Josh Hutcherson, dan dari postur tubuh akan lebih cocok jika disandingkan dengan JLaw. Post ini bukan untuk mencocok-cocokan antara JLaw dengan Josh, ataupun tidak mendukung JLaw dengan Liam. Tapi post ini berfokus pada how Katniss feel about Peeta, and why she choose him in the end, literally about the story, not the cast. 

Kita semua (yang sudah nonton film atau baca novel pastinya) tau pada awalanya Katniss tidak merasakan perassaan apapun pada Peeta. Yang Katniss ingat hanyalah roti yang Peeta berikan padanya pada saat ia sedang kelaparan hingga sekarat. Hanya sebatas itu. Tapi mengapa pada akhirnya setelah melewati berbagai peristiwa, ia justru lebih mencintai Peeta daripada Gale?

Menurut pendapat saya pribadi hal itu dikarenakan Peeta dapat melengkapi Katniss. Seperti yang dituliskan Collins dalam bukunya, yang Katniss butuhkan bukanlah api yang membara karena ia sendiri sudah memilikinya, tapi yang ia butuhkan adalah dandelion yang mengingatkannya bahwa sesuatu yang hancur masih bisa diperbaiki, dan sesuatu yang hilang masih menimbulkan harapan.

Mereka berdua berbagi kesedihan, ketakutan dan keresahan bersama. peeta selalu ada untuk Katniss disaat ia bermimpi buruk. Peeta dengan "dandelion"nya dapat menenangkan Katniss. Peeta dan Katniss sama-sama hancur setelah pertandingan, tetapi dengan Peeta, Katniss bisa bertahan, dan dengan Katniss, Peeta bisa bertahan. Mereka menguatkan satu sama lain, dan mereka saling meyakinkan satu sama lain bahwa semua akan baik-baik saja selama mereka bersama.

Dan tidak ada yang lebih indah daripada cinta dua orang yang saling menguatkan satu sama lain.
.
.
"will you stay with me?"
"always"
.
.
Ah, ngomong apa aku ini?