Minggu, 21 Desember 2014

Penghujung tahun, suatu momentum untuk kembali introspeksi diri

Alhamdulillah udah selesai UAS..

Well, sebagai katarsis (istilah lain :pelampiasan) setelah UAS, saya marathon mantengin laptop 3 hari untuk menyelesaikan drama korea yang berjudul 'Nice Guy' atau 'Innocent Man'. Dan menurut saya, drama ini adalah drama yang worth it banget buat ditonton !!! Memang drama ini tayang di tahun 2012, tapi tetep aja bagi yang belum pernah nonton sebelumnya, saya jamin akan terkagum dengan drama ini. Ide ceritanya keren, plot dan alurnya juga sumpah keren bangeet... Pembawaan Song Joong Ki (sebagai Kang Ma Ru) dan Moon Chae Won (sebagai Seo Eun Gi)  juga sangat bagus. Entah saya yang memang melankolis atau gimana, tapi efek dari film ini adalah saya semalaman nangis karena nggak tega liat kisah cintanya Ma Ru dan Eun Gi yang menyedihkan...

Spoiler sedikit, drama ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Ma Ru yang pernah kehilangan kebahagiaannya setelah menyerahkan dirinya kepada polisi untuk menggantikan posisi seorang yang dicintainya karena telah membunuh seorang. 5 Tahun kemudian, Ma Ru bertemu kembali dengan orang yang dicintainya, akan tetapi ia mengkhianati Ma Ru dan telah menikah dengan seorang pemilik perusahaan. Karena merasa dikhianati, Ma Ru ingin membalaskan demdamnya lewat anak tiri mantan kekasihnya, yaitu Eun Gi. Seiring berjalannya waktu, rasa cinta yang tulus itu mulai tumbuh di hati Ma Ru, akan tetapi kebenaran akan niat awal Ma Ru mendekati Eun Gi mulai terungkap oleh Eun Gi.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Mungkin bagi yang pingin tau sinopsis lengkapnya, bisa liat web blog ini, karena menurut saya, web blog ini nggak cuma kasih sinopsis aja, tapi juga penulisnya bahas ceritanya dari sudut pandang dia dan juga ada spoiler-spoiler gitu, hehe...

Nih, posternya drama Nice Guy...  (Song Joong Ki) keren kan?


http://www.kutudrama.com/2013/01/kumpulan-artikel-dan-sinopsis-nice-guy.html


Oh ya, kembali ke judul utama...

Nggak nyangka ya, udah penghujung tahun 2014...

Dan nggak nyangka juga, ternyata saya sudah menjalani kuliah selama satu semester..

Ditanya gimana rasanya? ya.. nano-nano..

Selama 2014 ini, ada momen membahagiakan, ada momen mengecewakan, ada momen menyedihkan..

Tapi, seperti itulah hidup, kan? Kadang susah, kadang senang. Dan kita sebagai manusia harus bisa menempatkan diri kita dengan lingkungan. Jika susah, maka berusaha dan jangan patah semangat. Jika senang, maka bersyukurlah dan jangan lupa membagi kebahagiaan dan kesenangan itu bersama orang lain..

Semoga akhir tahun ini bisa menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk intorspeksi diri kembali dan menemukan kembali semangat untuk menjalani hari mendatang. Jangan berpaku pada suatu akhir. Sesungguhnya akhir itu merupakan suatu ketiadaan, karena setiap akhir merupakan suatu awal yang baru, dan begitu seterusnya.

Dan semoga kita semua mendapatkan keberkahan dalam setiap waktu yang kita lewati, detik demi detiknya...

Terimakasih, dan
Salam dari Sang petualang jiwa :)

Oh ya, mungkin ini bisa jadi kaleidoskop hidup di tahun 2014 ini. Senang juga rasanya mengingat banyak karunia yang telah Allah berikan pada saya di tahun ini. :)

Foto bersama anggota kelas 12 IPS 2 saat Fire Flies, acara perpisahan dari kelas 10 untuk kelas 12

Studi kolaborasi terakhir ke Lampung 

Alhamdulillah, terimakasih teman atas 3 tahun kebersamaannya :)

Lagi maen ke pameran seni saat ikut tes SIMAK di Jogja.

Foto anak alumni IC stelah mendapat jakun, meskipun nggak lengkap, hehe :)

Diklat lapangan calon anggota Gandewa di gunung Kencana

Habis nonton bareng Mocking Jay part1 di Margo City

Acara puncak BWB 2014, melakukan bakti sosial di desa Cibeber :)


Minggu, 09 November 2014

Sebuah Opini Mengenai Arti Kontribusi

Mungkin blog ini hanya berisi tentang opini semata, tapi untuk itulah diciptakan blog kan?

Jujur saja, akhir - akhir ini saya jarang membuka media sosial selain line dan whats app, karena memang kedua aplikasi tersebut yang selalu saya aktifkan di hp dan memang kedua media sosial tersebut berperan sebagai kanal informasi saya akhir-akhir ini. Sedangkan media sosial yang lain saya buka dengan laptop saya ketika saya punya waktu luang.

Oke, kembali ke opini mengenai kontribusi, saya akan share sesuatu mengenai pelajaran tentang organisasi yang saya dapat akhir-akhir ini.

Jadi ceritanya Alhamdulillah saya diterima jadi anggota magang di departemen SOSMAS BEM UI. Bagaimana perasaan saya sudah pasti bisa ditebak lah, antusias, senang, gembira ria, dan lain-lain. Pokoknya seneng banget deh, karena mungkin juga kangen dengan suasana keSOSMASan waktu jaman SMA dulu kali ya, hehe... #Kangen anak SOSMAS :'(

Tapi yang paling penting adalah saya punya kesempatan untuk belajar bagaimana sih organisasi di UI itu, juga bisa ketemu dan kenalan sama kakak-kakak senior di BEM UI, salah satunya mentor saya, yaitu Bang Ivan Riansa, Ketua BEM UI 2014. Banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari beliau, salah satunya kutipan dari beliau bahwwa tidak masalah menjadi orang yang ambisius, asalkan kita bisa menebarkan manfaat dari apa yang kita ambisikan tersebut.

Kembali ke magang, kami anak-anak magang yang berjumlah 5 orang pertama kali berkenalan saat berkumpul pertama kali dengan kadept departemen SOSMAS, Kak Rizki 'Mbing'. Awal pertemuan memberikan atmosfer yang positif, dalam hati saya berkata; hem, kayaknya seru nih magang di SOSMAS :)

Kumpul pertama kali dengan Kak Mbing dan anak2 magang SOSMAS BEM UI :)
Pertemuan kedua, kami dipertemukan dengan semua staff di departemen SOSMAS BEM UI, dan disitulah saya mulai bimbang akan kelanjutan saya untuk menjadi staff di departemen SOSMAS BEM UI periode berikutnya. Banyak masalah yang dibicarakan yang memakan waktu hingga larut malam, dan masalah dari pribadi kita sebagai anak magang adalah mungkin kita adalah pendatang baru, jadi belum mengerti mengenai permasalahan proker yang mereka bicarakan, jadi kita hanya sebagai penonton diskusi pada akhirnya...

Esoknya, saya berbincang-bincang dengan senior saya satu fakultas yang menjadi staff di SOSMAS BEM UI. Banyak sekali masukan yang saya dapat dari beliau, salah satunya yaitu saya disarankan untuk masuk ke BEM fakultas saja dengan berbagai alasan yang menurut saya cukup rasional. Lalu saya juga tanya pendapat senior lain, katanya ikut BEM fakultas dulu. Terus saya tanya pendapat senior lain juga, pendapatnya sama, masuk ke BEM fakultas dulu. APAKAH MEMANG HARUS MASUK KE BEM FAKULTAS DULU?

Mungkin saya perlu tanya ke senior satu tahun di atas saya yang menjadi staff, supaya saya dapat point of view yang berbeda, hehe :)

Semua pendapat senior yang saya rasa cukup rasional membuat saya kembali bertanya dalam diri mengenai apa arti dari berkontribusi sebenarnya. Apakah untuk berkontribusi harus masuk BEM, MPM dan organisasi-organisasi kampus lainnya? Menurut saya tidak... Berkontribusi tidak hanya bisa dengan masuk organisasi. Berkontribusi bisa dengan cara apapun, selama niat dan tujuan kita berkontribusi tersebut masih di jalan yang benar. Walaupun tidak dapat dipungkiri, menjadi aktivis organisasi bisa mendapatkan  experience learning yang tidak bisa didapatkan di luar organisasi, karena organisasi membentuk soft skill yang diperlukan untuk menjadi pribadi yang sukses.


Lalu bagaimana dengan kelanjutan saya di semester mendatang? Kita tunggu saja, haha... *undur diri, mau istikharah dulu, wkwkwk*

Have a nice day...
Salam, dari Sang Petulang Jiwa..


nb; pas searching di google, ternyata banyak juga akun twitter atau facebook yang pake nama Jiwa Sang Petualang atau Sang Petualang Jiwa, wkwkwk...  But. really, ini merupakan suatu ketidaksegajaan ya, hahaha :)

Jumat, 10 Oktober 2014

24 jam, 7 hari, 1 manusia dengan banyak kegiatan yang bermanfaat

Dan... terulang kembali seperti masa SMA...

ketika saya mengambil BANYAK KEGIATAN...

Dan saya sendiri sampai kewalahan mengatur waktu yang diberikan oleh-Nya yang hanya 24 jam/ 7 hari ini...

Sebenarnya banyak materi tentang manajemen waktu yang telah disampaikan, baik itu oleh dosen, senior, dalam forum resmi, maupun forum non resmi... Tapi entah mengapa, dalam prakteknya, itu adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, sampai sekarang ketika saya menjadi mahasiswa. Sebagai mahasiswa baru yang masih memiliki semangat yang tinggi untuk bereksplorasi, saya tak segan-segan mengambil banyak kegiatan yang menarik minat saya, hingga saya sendiri kebingungan dengan jadwal-jadwal kegiatan yang TERNYATA BENTROK satu sama lain, hahaha *LOL* :D

Terkadang, untuk memaksimalkan sesuatu hal, kita harus mengorbankan hal yang lain, itulah pelajaran yang saya dapat dari senior. Hal itu pula yang saya rasakan ketika saya sedang mengambil banyak kegiatan diluar akademik, baik itu organisasi maupun kepanitiaan. Hal yang paling mudah untuk dikorbankan adalah waktu tidur, sehingga terkadang saya sering mengantuk di kelas. Suatu perilaku yang tidak baik, memang. Sampai sekarang pun saya masih berusaha untuk menghilangkan kantuk di kelas. Biasanya kalau kantuk mulai menyerang, saya langsung mengeluarkan permen andalan saya, yaitu F*sherman Fr*ends, hehe. Efek pedes permennya itu, mantaapp... Ada beberapa teman saya yang sampai hafal kalau setiap hari saya bawa permen itu ke kelas. Bahkan ada pula yang memperingatkan saya kalau nanti saya kecanduan permen tersebut. Hehe, namanya juga berusaha untuk menghilangkan kantuk :) 

Terkadang saya kagum dengan senior-senior yang sibuk dengan berbagai kegiatan, tapi tetap bisa meng-handle semua kegiatan yang ia ambil. Karena banyak sharing juga dengan senior, akhirnya saya mulai menulis semua kegiatan saya, seperti time table, di dinding kamar saya dalam bentuk time schedule. Selain itu, saya juga menulis "list to do harian" yang saya tempel di casing hp saya, tujuannya ya supaya tidak lupa dengan apa yang saya ingin lakukan pada hari itu. 

Banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatur waktu seefektif dan seefisien mungkin, itu tergantung dari masing-masing orang. Hal yang terpenting adalah agar kita tidak menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan. Sayang kan waktu yang kita punya ini tidak kita manfaatkan dengan menambah ilmu dan pengalaman di luar akademik. Selagi masih muda dan masih banyak waktu juga kesempatan, tak ada salahnya apabila kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang berguna bagi kita, misalnya berorganisasi.

24 jam, 7 hari, 1 manusia dengan banyak kegiatan yang bermanfaat...

Salam, dari sang petualang jiwa :)

Kamis, 18 September 2014

Teruntuk Dirimu Yang Terasa Begitu Jauh Disana

Teruntuk dirimu yang terasa begitu jauh, padahal ada di hadapanku...

Hanya dengan melihatmu, aku tau bahwa diriku telah tertarik olehmu,
kedalam suatu dimensi yang kusebut harapan dan imaji...

Karena sejak saat itu,
senyum yang biasa kau beri pada semua orang,
kuanggap sebagai sesuatu yang istimewa...

Sapaan yang biasa kau beri pada semua orang,
kuanggap sebagai sapaan hanya untukku seorang...

Bahkan matamu yang tak segaja menatapku sekejap,
kuanggap sebagai sebuah tatapan spesial...

Mungkin itulah alasan mengapa banyak orang yang patah hati
ketika tau bahwa orang yang ia sukai
tidak memiliki rasa yang sama...

Itu semua karena mereka terlalu percaya
dengan harapan dan imaji yang mereka bangun...

Mereka tidak menyadari, bahwa sapa, senyum dan salam
yang diberi oleh seseorang yang mereka sukai
adalah sesuatu yang biasa, tak lebih..

Ada satu kemungkinan lagi kenapa orang patah hati...

Itu karena mereka tidak menyadari,
mungkin memang Sang Pengatur sudah mengatur semuanya
mungkin memang Yang Maha Tau, sudah merencanakan
siapa yang terbaik untuk memberi senyum, sapa dan salam
yang akan mengisi  hari-hari mereka
di dunia dan akhirat...

Maka dari itu,
jika memang sapa, senyum dan salam darimu
adalah sesuatu hal yang biasa, bukan sesuatu spesial yang ditujukan untukku,
Aku sudah siap,
karena aku tau, bahwa ada yang lebih baik untukku
yang telah dipersiapkan oleh-Nya...

Terimakasih untukmu,
yang telah membuatku sadar,
bahwa ada yang lebih baik daripada memikirkan dirimu,
yaitu memikirkan diri-Nya...

Salam, dari sang petualang jiwa...

Kamis, 04 September 2014

Sebuah Catatan dari Seorang Pemula dalam Berfilsafat.

Sebuah tugas membuahkan sebuah hikmah yang bisa direnungkan...

Seperti tugas bagi mahasiswa baru, yaitu mewawancarai senior, dosen dan karyawan. Banyak hal yang akhirnya saya renungkan sebagai mahasiswi baru fakultas psikologi. Satu pertanyaan yang menjadi garis besar adalah, 'Apa alasanmu masuk jurusan psikologi?'

Mungkin itu adalah pertanyaan yang 'mainstream' bagi semua orang yang masuk jurusan psikologi. Tapi dari satu pertanyaan 'mainstream' itu, bisa muncul berbagai jawaban yang 'anti mainstream'. Diantaranya adalah jawaban yang saya jawab dari pertanyaan saya sendiri selama ini, mungkin ini adalah satu dari sekian banyak jawaban 'anti mainstream' yang aku dapatkan dari tugas wawancara tersebut.

'Apa alasanmu masuk jurusan psikologi?'

Jujur saja, selama ini saya tidak pernah memikirkan jurusan lain selain psikologi. Semasa kelas 3 SMA, semua pilihan jurusan lain selain psikologi hanya supaya saya memiliki pilihan lain selain psikologi. Selain itu, hati saya sudah jatuh pada ilmu psikologi.

Jika dulu sewaktu SMA ditanya, 'Memangnya apa saja yang dipelajari di jurusan psikologi?'. Saya hanya bisa menjawab 'Entah, sesuatu hal tentang manusia pastinya..'. Karena saya memang tidak peduli dengan kurikulum apapun, belajar pelajaran apa di semester berapa, dan hal-hal detil lainnya mengenai sistem pembelajaran di jurusan psikologi. Saya memilih psikologi hanya karena saya suka mempelajari manusia, titik.

Manusia menurut saya adalah hal terunik yang bisa dipelajari. Manusia adalah makhluk yang diberi akal oleh Tuhan, dan manusia bisa mempelajari dan meneliti tentang apapun. Namun, bagi saya, mempelajari ilmu psikologi adalah kunci bagi semua ilmu. Teringat kata-kata senior yang sangat membekas di hati, 'Biar saja mahasiswa apapun belajar tentang hal apapun, namun tetap saja kita yang mempelajari mereka'.

Mengenai pendapat saya tentang 'mempelajari ilmu psikologi adalah kunci bagi semua ilmu' adalah pendapat subjektif dari pandangan dan hasil dari pengamatan saya sendiri sebagai seorang manusia yang mencoba untuk berpikir secara dewasa. Pada zaman modern ini, banyak huru-hara yang terjadi di muka bumi, kerusuhan, peperangan, konflik antar sesama, semua itu dimulai dari satu makhluk Tuhan bernama manusia. Begitu juga keberhasilan-keberhasilan yang terjadi di muka bumi, kemajuan teknologi, kesejahteraan masyarakat, semua itu dimulai dari satu makhluk Tuhan yang juga bernama manusia.

Manusia bisa mempengaruhi manusia lain, dan manusia bisa mempengaruhi keadaan sekitarnya.
Manusia bisa mengendalikan emosinya, dan manusia bisa mengendalikan prilakunya.
Tapi diatas semua itu, manusia tidak mampu mengubah takdir Tuhan yang sudah digariskan padanya.

Manusia karena rasa kemanusiaannya bisa menolong manusia yang sudah tidak dianggap manusia oleh manusia lain. Namun ada saja manusia yang tidak memiliki rasa kemanusiaan karena memandang sebelah mata kepada manusia yang membantu manusia yang oleh manusia lain tidak dianggap manusia.

Karena manusia, manusia lain bisa merasa menjadi manusia karena diperlakukan menjadi manusia.
Karena manusia pula, manusia lain bisa merasa bukan manusia karena tidak diperlakukan selayaknya manusia.

Karena manusia, manusia merasa bahwa dia hidup, ada dan nyata.
Karena manusia pula, manusia merasa bahwa dia mati, tiada, dan semu.

Karena keyakinan yang dimiliki manusia, semua hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Karena keputusasaan yang dimiliki manusia, semua hal yang mungkin menjadi tidak mungkin.

Karena kebijaksanaan manusia, semua hal di dunia menjadi bermakna.
Karena kegusaran manusia, semua hal di dunia menjadi sia-sia.

Karena manusia, dunia mengenal kata cinta.
Karena manusia, dunia mengenal berbagai ilmu.

Dan karena manusia, maka ilmu psikologi itu ada.

Salam, dari Sang Petualang Jiwa...

Jumat, 22 Agustus 2014

Sebuah Catatan dari Hati untuk Seseorang yang Kusebut Kamu...


Untuk seseorang yang aku sebut kamu...

Mungkin kamu tak menyadari, batapa lama hati ini berdebar hanya dengan mengingatmu. Cukup lama aku sudah memendam rasa ini, mungkin lebih lama dari yang kamu kira.

Awal pertemuan kita, biasa saja. Hanya pertemuan awal biasa seperti pertemuan pertama dengan teman baru yang lain, bertukar info tentang nama, asal daerah, dan asal sekolah, hanya itu. Namun, hari demi hari, bulan demi bulan, pertemuan yang terasa biasa itu kini tak lagi biasa bagiku. Walau aku terus memungkirinya, tapi hati tetap tak bisa dibohongi.

Maka, sejak saat itu, aku mulai melakukan hal-hal bodoh yang tidak penting. Aku sengaja menunggumu pergi ke kantin, sengaja menunggumu keluar dari masjid, sengaja melewati kelasmu, semua itu hanya agar aku bisa melihatmu dari jauh.

Menyimpan rasa ini terkadang membuatku menangis dalam diam karena tak bisa menggapaimu. Bagiku jarak antara kita sangatlah jauh. Bahkan saat kita berpapasan secara tak sengaja di sekolah, aku merasa seakan kita berada dalam dimensi alam yang berbeda sehingga kau tak pernah menyapaku. Namun tetap saja, ada sesuatu dalam dirimu yang tak bisa aku singkirkan begitu saja, sehingga aku tetap saja terus mencarimu.

Berapa kali kau membuatku menangis secara tidak langsung. Bukan karena kamu kejam, melainkan karena aku merasa tak pantas untuk menjadi seorang yang bisa mendampingimu. Ketika prestasiku di sekolah stagnan, prestasimu justru meningkat secara progresif. Ketika aku sengaja ingin melihatmu, kamu justru menundukan pandanganmu. Dan ketika aku berusaha mendekatimu, justru kamu berusaha untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Sungguh, aku malu padamu, aku malu pada Tuhanku, Tuhan kita. Dan rasa malu inilah yang lama-kalamaan mambuatku sadar bahwa mungkin Tuhan sengaja memberikan rasa ini padaku denganmu sebagai perantara agar aku berusaha untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya dan menjadi wanita muslimah yang bertakwa.

Dan sampailah pada pertemuan terakhir kita, 31 Mei 2014. Kamu meminta maaf atas segala kesalahan yang telah kamu perbuat. Aku tersenyum dan berkata 'iya'. Tapi dalam hati aku berkata 'Tidak ada yang perlu dimaafkan. Apa kesalahanmu kecuali membuatku menangis karena menyukaimu?'.

Pada hari itu, sebelum meninggalkan kampus cendekiawan muda tercinta, aku memandangmu dari jauh, memandangmu untuk yang terakhir kali. Bertanya-tanya dalam hati bagaimana akhir dari kisah ini. Dan aku berharap semoga akhir kisah ini bahagia bagi kita walau pada akhirnya kita tak dipersatukan oleh-Nya.

Terimakasih untukmu, yang telah memotivasiku untuk menjadi muslimah yang lebih baik.
Terimakasih untukmu, yang mengingatkanku untuk selalu menjaga hati sebagaimana kamu selalu menjaga hatimu hanya untuk-Nya.
Terimakasih untukmu, karena telah membiarkanku menyukaimu dan bahkan mungkin kamu sendiri tidak tahu.

Semoga keberkahan selalu yang menyertai hidupmu. Sekali lagi terimakasih :)

Hari Kedua OKK, Yey!!! (dan tidak cuma OKK, wkwkwk...)

Alhamdulillah OKK UI 2014 sudah selesai, dan dengan selesainya OKK UI 2014 ini, maka kegiatan selanjutnya, yaitu PSAF (Pengenalan Sistem Akademik Fakultas) akan segera dimulai *tarik napas, keluarkan..fyuuuh...

OK, acara OKK  pada hari kedua ini selesai pada pukul 11.00. Di awal acara, kami diberikan motivasi oleh kakak senior yang memegang jabatan tinggi dalam organisasi di UI, diantaranya para ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa), MM (Mahkamah Mahasiswa), dan MWA(Majelis Wali Amanat). Setelah mendengar motivasi yang membangkitkan semangat, Balairung UI kembali diguncang oleh kakak senior, yaitu para Ketua BEM dan DPM per fakultas yang memasuki Balairung dengan membawa bendera berwarna makara masing-masing fakultas. Dan karena saya fakultas psikologi, saya tentu saja 'terpana' oleh orasi kakak senior tersebut. Salah satu kutipan yang terngiang di telinga saya adalah

"Biarkan mahasiswa lain belajar tentang apa saja, namun tetap saja kita yang mempelajari tentang mereka. Selama masih ada manusia, maka ilmu psikologi itu tetap ada!!!"....  Wih, mantap dah pokoknya.

Para pemimpin organisasi UI, mantap!

Setelah kakak senior membakar semangat kita dalam Balairung UI, sekarang senior kami 'membakar' kami beneran di lapangan depan gedung rektorat UI. Awalnya kami mendengarkan orasi dari kakak senior tentang kekompakan angkatan. Lalu dari kami, dipilihlah satu orang untuk memimpin kami dalam membuat suatu bentuk dari ribuan mahasiswa baru. Dan setelah perjuangan yang amat melelahkan dan menguras emosi, akhirnya kami berhasil membuat tahun angkatan kami. Yey!!!

Kita UI 2014, yey!!!
Setelah salat duhur, saya dan beberapa teman saya pergi ke acara Gelar Jepang yang diadakan oleh mahasiswa FIB (Fakultas Ilmu Budaya). Acaranya sangat seru, ramai dan menarik. Kami pun mencoba rumah hantunya, dan ternyata kocak abis, mungkin karena kami tau kalau itu bukan hantu, tapi kakak senior FIB, hahaha. Tapi ada sedikit problem, yaitu kami kehilangan jejak teman kami, dan setelah kami bertemu kembali, ternyata dia marah, hiks, agak lumayan nggak enak juga sama dia. Maaf ya teman...

Selfie diantara bunga-bungaan sakura yang mekar :)
Barang yang dijual lucu-lucu lho... :)
Stand Kaligrafi Jepang
Suasana acara Gelar Jepang
Mungkin sekian review hari kedua OKK ini, sekarang kesibukan berpindah menjadi mengerjakan tugas PSAF, haha, semangat semuanya!!!

Salam, dari sang petualang jiwa!






Kamis, 21 Agustus 2014

Hari Pertama OKK, yey!!! (sebuah catatan penuh motivasi dari Pak Rhenald Kasali) )

Akhirnya, matahari terbenam, hari mulai malam, terdengar burung hantu, suaranya merdu... *apa?? ah, lupakan saja...

Di postingan kali ini, saya akan membagi beberapa motivasi yang saya dapat dari acara OKK pagi ini.

Jadi pagi ini, saya mengikuti kegiatan OKK. Kegiatan OKK itu adalah kegiatan yang ditujukan kepada mahasiswa baru Universitas Indonesia dimana dalam kegiatan tersebut, mahasiswa baru diberikan motivasi-motivasi guna menjadi bekal mahasiswa dalam menjalani kehidupan kampus.

Suasana Balairung UI sewaktu acara OKK
Ada beberapa orang yang hadir untuk mengisi acara pada pagi hari ini, dan salah satunya yaitu guru besar ekonomi Universitas Indonesia, Pak Rhenald Kasali, dimana saya akan membagikan beberapa motivasi dari beliau.

"Dunia ini tidak penting Anda mau jadi apa, tapi mau apa Anda dengan apa yang Anda punya"

"Perbedaan penumpang dengan Supir; Jika penumpang diperbolehkan mengeluh, protes, dan tidak perlu ambil risiko, maka supir itu seseorang yang tau jalan, aktif berpikir dan menerima risiko. Maka jadilah supir!"

"Orang hebat adalah orang yang memiliki banyak teman"

"Pecundang selalu mencari-cari kesalahan dan tidak mau mengakui kekalahan"

"Mereka yang memerhatikan maritim akan menang"

"Tiga hal jika kita ingin memperbaiki ekonomi dunia;
-Dengan perantara lembaga kenegaraan, APBN dan parlemen.
-Dengan perantara diri sendiri, membuat perusahaan dan memberi gaji karyawan dengan layak.
-Menjadi social enterpreneur dan membantu menguragi kesenjangan sosial"
Pak Rhenald Kasali sedang memberikan motivasi
Salam Super!(lho kok jadi Mario Teguh?)

Salam dari sang petualang jiwa!



Rabu, 20 Agustus 2014

Pemerintah Juga Berusaha lho... (catatan penuh cinta bagi rakyat Palestina)

Miris sekali, saat menunggu kegiatan Program Cinta Kampus (program bagi mahasiswa baru untuk membersihkan area kampus UI) dimulai, saya tidak sengaja mendengar percakapan seorang gadis berjilbab yang duduk disebelah saya dan dua orang temannya yang membahas tentang hal yang menurut saya cukup memprihatinkan.

"Iya, kasian Palestina, mana pemerintah nggak ngurusin lagi..."
"..habis itu, masih aja bikin kerjasama sama Israel, gak berani mutusin hubungan gitu..."
"...jadinya yang gerak buat palestina malah rakyat..."

Dalam hati sungguh nyesek rasanya mendengar saudari seiman berkata demikian. Sungguh seketika itu juga saya ingin menyanggah mereka karena saya yakin pemerintah sudah banyak melakukan aksi dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.Dalam otak saya berpikir dan dalam hati saya merasa 'masa iya pemerintah sebegitu nggak pedulinya? Kasian sekali mereka karena tidak tau hal itu'

Sebenarnya, pemerintah sudah banyak melakukan aksi kemanusiaan bagi Palestina, mulai dari bidang politik, yaitu memperjuangkan kemerdekaan Palestina dalam forum internasional, bidang sosial yaitu mengirim tenaga sukarelawan dalam memperjuangkan tanah Palestina, hingga bidang ekonomi yaitu memberikan dana hibah kepada Palestina. Tapi, mengapa sebagian rakyat yang sangat mendukung kemerdekaan Palestina masih saja mencaci maki pemerintahan negerinya sendiri?

Padahal, kalau mereka mengamalkan hadis hubbul wathan minal iman  yang artinya; cinta tanah air sebagian dari iman, pasti mereka akan berpikir dua kali untuk mengutuki pemerintahan negerinya. Cinta tanah air bukan saja berkoar-koar "aku indonesia, aku anak indonesia", tapi cinta tanah air juga menunjukan rasa kepedulian terhadap negerinya dengan menjadi warga negara yang baik, memberi masukan kepada pemerintahan dengan cara yang baik, bukan hanya sekedar omongan yang bisa menyulut perselisihan antar saudara seiman.

Memang, manusia adalah tempat salah dan lupa, begitu juga para pimpinan yang memiliki tanggung jawab untuk mengurusi negeri kita tercinta ini. Jika memang kita sebagai rakyat merasa kinerja pemerintah belum optimal, maka berusahalah untuk memperbaiki dan bahkan meningkatkan kinerja pemerintahan itu sendiri. Dengan cara apa? Bisa dengan cara belajar yang rajin dan ikut aktif dalam organisasi sebagai bekal untuk menjadi pemimpin masa depan sehingga bisa ikut berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Jangan lupa juga doakan negara ini agar menjadi negara yang dirahmati oleh Allah SWT.

Maka dari itu, untuk saudara-saudariku seiman, daripada mengutuki pemerintahan negeri ini, lebih baik jika kita berusaha untuk menjadi pemimpin bangsa yang jujur dan bijaksana. Ingat, pemerintah juga sudah berusaha kok, sekarang tinggal bagaimana usaha kita dalam menempatkan diri kita sebagai warga negara yang baik...

Save Palestine!

Salam, dari sang petualang jiwa!

link-link terkait:





Jumat, 15 Agustus 2014

Akhirnya Selesai Juga (sebuah catatan mengenai OBM UI)

Akhirnya Selesai Juga, kegiatan OBM nya.. hehehe..

Tapi, apa sih OBM itu?

OBM itu adalah kegiatan untuk mahasiswa baru, dimana kegiatan ini bertujuan untuk memberikan materi tentang kegiatan belajar mengajar selama masa perkuliahan. KEgiatan ini dibagi kedalam beberapa materi, diantaranya LS, CL-PBL, IT-CML, dan IL

LS adalah singkatan dari Learning Skill, dimana dalam kegiatan ini mahasiswa baru diberikan materi mengenai apa saja sifat- sifat yang harus dimiliki mahasiswa dalam meraih prestasi selama masa perkuliahan. Menurut saya, kegiatan ini adalah kegiatan yang paling seru diantara kegiatan yang lain karena dalam kegiatan ini, fasilitator (pembimbing atau mentor dalam kelas) memberikan games pada kami kemudian kami diminta untuk menjelaskan apa makna yang terkandung dalam permainan tersebut. Permainannya beragam, mulai dari membuat perusahaan kapal, membuat janji dengan teman, hingga joget bebek.

CL-PBL adalah singkatan dari Centered Learning-Problem Based Learning. Bedanya dengan LS adalah, jika LS lebih menekankan materi mengenai sifat yang harus dimiliki seorang mahasiswa seperti tepat waktu, berpikir kritis, dll, CL-PBL lebih menekankan kepada sistem belajar mahasiswa selama masa perkuliahan nanti. CL merupakan sistem belajar dimana mahasiswa menjadi pusat pembelajaran, mahasiswa dituntut untuk bisa mencari materi yang harus dipelajari dan mendiskusikannya dalam kelompok. Sedangkan PBL, mahasiswa dituntut untuk bisa memecahkan masalah yang diberikan oleh dosen dengan menggunakan sumber dan literatur yang ada.

IT-CML merupakan materi yang menurut saya paling tidak materi(lho?) karena pada materi ini, mahasiswa dijelaskan apa saja website yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran mahasiswa, seperti academic.ui.ac.id dan lain-lain.

IL adalah singkatan dari Information Literation. Materi ini disampaikan agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara mencari literatur untuk referensi kuliah dengan cara yang benar dan efektif.

Kegiatan OBM ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru UI, baik yang kelompok reguler maupun paralel. Selain itu, kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa baru agar bisa mengambil mata kuliah MPKT, dimana mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa.

Menurut saya, kegiatan ini merupakan kegiatan yang akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa baru, karena memang sistem belajar di SMA dengan sistem belajar di dunia perkuliahan sangat berbeda sehingga diperlukan suatu kegiatan pengenalan kepada mahasiswa baru seperti kegiatan OBM ini.

Ada yang mau menyusul untuk merasakan kegiatan ini?

Sekian, dan salam dari sang petualang :)

Kelas OBM 2014

Kamis, 14 Agustus 2014

Dinamis: Salah Satu Sifat Manusia

Dinamis itu adalah salah satu sifat yang harus dimiliki mansia, mengapa?

Contohnya saja apa yang saya alami saat ini, ketika kelas OBM telah berakhir disaat saya sudah mulai beradaptasi dengan teman - teman satu kelas.

Masa-masa OBM memang masa pengenalan kita akan kegiatan kuliah, untuk lebih jelasnya, akan saya post di postingan selanjutnya.

Sekian, salam dari sang petualang jiwa.

Senin, 11 Agustus 2014

semua tentang dunia baru

dunia baru? apa itu dunia baru?

apakah dunia baru itu merupakan dunia setelah dunia ini?

bisa jadi, tapi yang kumaksud disini adalah dunia dimana aku memasuki hal yang benar - benar baru, benar- benar memerlukan adaptasi.

kata orang bijak, wanita terlahir 3 kali di dunia, ketika dia menjadi seorang anak, lalu ketika dia menjadi seorang istri, dan ketika dia menjadi seorang ibu.

tapi, mungkin bagiku, ini adalah kelahiranku yang kedua setelah menjadi seorang anak; menjadi seorang mahasiswi.

katanya, menjadi mahasiswi itu banyak tugas, makan gak sempat, tidur kurang, dan segala macam hal yang membuat dunia perkuliahan menjadi tempat yang begitu berat. Apalagi bagiku yang tinggal jauh dari orang tua.

kenyataannya, sudah 3 hari aku menjalani aktivitas sebagai (calon) mahasiswi, dan untungnya, aku masih sehat wal afiat, walaupun masih perlu banyak beradaptasi lagi.

tadi pagi, kami disuruh menuliskan target yang ingin kami capai sebagai mahasiswi. Bingung awalnya, tapi sebagai manusia yang ingin terus memperbaiki diri, aku menulis beberapa kalimat di atas kertas. Ya, simple saja, yaitu lulus dengan bermakna, memberikan kesan yang baik dan menjadi mahasiswi yang bermanfaat bagi sekitar. Simple, itulah harapanku saat memasuki dunia baru ini.

semoga harapan itu tercapai.

salam, dari sang petualang dalam sebuah dunia yang baru, psikologi UI 2014