Nggak terasa bentar lagi udah mau hengkang dari semarang
aja, padahal rasanya baru kemarin pulang ke semarang. Memang waktu berjalan
begitu cepat...
Oh ya, mungkin aku mau share sedikit tentang minggu pagi
hari ini..
Jadi ceritanya hari ini aku bertanggung jawab atas rumah,
karena Ibuku sedang pergi ke luar daerah sejak hari sabtu untuk suatu keperluan
pekerjaan. Dan ayahku memang hampir setiap hari pergi, entah itu mengajar di
kampus atau mengurus pekerjaan di luar
kampus. Walhasil dari hari sabtu kemarin, akulah yang bertugas untuk memasak,
mencuci piring, dan lain sebagainya. Untung saja ada mbak yang setiap hari
kerja datang ke rumah untuk bantu cuci-setrika, jadi 2 pekerjaan itu tidak
perlu kulakukan. Alhamdulillah berkurang beban, hehe..
Tapi ada yang berbeda di minggu pagi ini, hal yang membuatku
sangat merindukan kehadiran ibu di rumah...
Bangun tidur pagi ini agak kesiangan yaitu sekitar jam 6,
karena malamnya aku bergadang sampai jam 1 pagi. Saat bangun tidur, kulihat
adikku sudah asyik dengan gamenya, mungkin dia sudah bangun sejak subuh tadi.
Setelah shalat subuh, aku langsung mencuci piring, memasak nasi, beres-beres rumah dan lain
sebagainya.
Jengah melihat adikku yang asyik tiduran dan hanya bermain
game sedangkan aku yang beres-beres rumah, aku lalu meminta tolong adikku untuk
belanja ke ibu sayur yang ada di dekat rumah dengan tujuan agar adikku itu
sedikit menggerakan tubuhnya.
“dek, tolong beli wortel sama kol ya, kalau ada kentang
sekalian beli kentang”
Setelah menerima uang, ia langsung keluar tanpa mematikan
gamenya. Oke, mungkin dia mau melanjutkan nge-gamenya setelah belanja.
Tak lama kemudian, dia masuk kerumah dengan sekantong
plastik. Dia ulurkan tangannya untuk memberiku belanjaan itu, kemudian dia
meneruskan aktifitasnya tadi yang sempat terhenti. Setelah kulihat
isinya...ternyata oh ternyata isinya berubah menjadi kol dan TIMUN!!!
Apa? TIMUN?!?
Ini dia efek akibat terlalu fokus pada game dan kurang
memperhatikan instruksi...
Kesal, sontak aku marahi adikku yang sedang tiduran manis
ini.
“Jangan main game sebelum buang sampah ke depan. Habis itu
sarapan dulu sama mandi!Dari tadi habis subuh nge-game melulu!”
Astaghfirulah.. memang
aku sadar kalau dari segi psikologis, tidak baik kalau langsung memarahi,
harusnya dikasih pengertian dulu ya.. Habis mau bagaimana lagi, jengkel sih..
Setelah emosi mereda dan urusan rumah selesai semua, aku pun
duduk diam. Setelah dipikir-pikir, aku
yang baru dua hari saja bertanggung jawab untuk urusan rumah seperti ini
bisa marah.
Tapi ibu tidak, Ibu selalu bisa mengerjakan semuanya. Mulai
dari bangun subuh, memasak nasi, mencuci piring, dan lain sebagainya. Ibu
selalu bisa mengerjakan semuanya. Mungkin akan terbantu sedikit apabila datang
masa liburan ketika aku pulang ke rumah, itupun aku hanya membantu pekerjaan
kecil seperti cuci piring dan menyapu. Memasak pun kalau ibu sedang ada
pekerjaan.
Dan baru aku sadar Ibu melaksanakan rutinitas seperti ini
sudah hampir 20 tahun lamanya. Memang dulu kami pernah punya mbak yang membantu
full di rumah ketika adik-adikku masih bayi. Tetapi, setelah adikku yang paling
kecil masuk TK, Ibu sudah tidak lagi mempekerjakan mbak tersebut. Jadi sudah
hampir 8 tahun ibu mengurus rumah sendirian, apalagi aku sejak dulu sudah pergi
dari rumah untuk sekolah di rantau.
Sungguh, aku kagum dengan ibuku yang memiliki kekuatan yang
sangat banyak untuk membuat rumah tetap rapi, anak dan suami juga tetap terurus
dengan makanan yang lezat dan bergizi. Pantas saja bahwa Rasulullah selalu
berkata bahwa sebaik-baik ibadah seorang wanita adalah mengurus suami, anak dan
rumahnya, karena memang ibadah tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Butuh
kesabaran untuk bisa bertahan dengan rutinitas tersebut, apalagi selama puluhan
tahun. *Apalagi kalau adikmu itu main game terus, nggak bantuin kakaknya, Ih,
kesel..*
Ibu, cepatlah pulang, aku merindukanmu, hiks..
Semoga nanti
aku bisa menjadi seorang ibu yang sehebat dan sesabar Ibu ya, Amin J
Nb: mungkin karena merasa kasihan dengan aku dan adikku, akhirnya bapakku keluar membeli wortel dan
kentang sebelum pergi mengurus kerjaan. Terima kasih bapak, karena mu aku jadi
bisa masak sop hari ini, hehe. Dan adikku? Mungkin dia merasa bersalah dan
dia...pergi main ke rumah temannya setelah mandi.. Good!