Sabtu, 03 Januari 2015

Apa Kabar, Semarang?

Apa kabar, Semarang?

Senang rasanya bisa kembali ke kampung halaman setelah beberapa bulan merantau ke daerah ibu kota untuk mencari ilmu. Bisa berkumpul bersama keluarga lagi, bisa melihat pemandangan kota tempat masa kecilku dihabiskan.. Yah, semua hal kecil yang indah itu lebih dari cukup untuk membayar penat setelah berbulan-bulan merantau...

Jadi, perjalanan menuju kampung halaman ini diawali dari stasiun Pasar Senen. Karena perjalanan dengan kereta ini adalah perjalanan pertamaku sendirian, maka aku meminta bantuan paman untuk mengantar ke stasiun, walaupun dengan tambahan penginapan dan makan gratis di huniannya, hahaha...

Perjalanan siang itu perjalanan yang cukup lama, tidur pun tak enak, apalagi di kursi kereta kelas ekonomi yang bisa dipakai untuk terapi 'duduk tegap grak'. Mulailah aku menghilangkan rasa bosan dengan melihat sekeliling, memperhatikan hal- hal kecil yang sering kali luput, seperti engsel-engsel kereta, stiker yang ada di jendela kereta, dan hal-hal kecil lainnya. Satu hal yang juga turut andil dalam mengusir kebosananku adalah anak-anak. Mungkin karena musim liburan, jadi banyak orangtua yang turut serta membawa anaknya berlibur. Lucu sekali melihat mereka yang bermain-main di gerbong kereta, padahal mereka baru saling mengenal sejak di dalam gerbong, atau bahkan mereka bermain-main tanpa saling mengenal?


Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam, aku pun tiba di stasiun Semarang Tawang. Disitu ibu sudah menunggu dengan jas hujan. Ya, siang itu turun hujan yang cukup lebat di Semarang. Dan disinilah aku, memotret Semarang yang diguyur hujan.


Esoknya, ibu mengajaku jalan-jalan di Semarang, apalagi selain untuk akhir tahun yang penuh diskon, hehe. Walaupun pada akhirnya, diskon itupun tidak kami kejar karena setelah dipikir lagi, kami tidak begitu membutuhkan barang-barang diskon tersebut. Dari diskon pun kami beralih ke salah satu supermarket di Semarang untuk membeli barang-barang kebutuhan di rumah.


Mungkin hanya cerita sederhana, akan tetapi cerita sederhana ini merupakan pengingat betapa berharganya rasa rindu yang terbalaskan ketika kita sudah tiba ke kampung halaman. Setelah berkali-kali mengalami pulang kampung, tetap saja rasa bahagia itu ada ketika kita berjumpa pada keluarga yang kita rindukan. Rasa yang membuat kita lebih bersemangat lagi untuk berjuang lebih baik setelah masa liburan selesai. Dan mungkin rasa ini akan aku alami sampai sisa hidup nanti. Yaah, siapa yang tau takdir akan membawa kita kemana?

Selamat liburan :)

Salam dari sang Petualang Jiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar