Minggu, 19 Maret 2017

Sebuah Kata Cinta

Rey, kita sudah lama bersama, tidakkah itu cukup bagimu? Kita sudah mengalami hari baik dan hari buruk bersama. Aku tau segala kekuranganmu, begitupun kamu. Kita sudah berjanji akan melawan dunia beserta segala kekejaman dan keputusasaan yang ada didalamnya, dan kau tau itu. Bukankah kita saling mendukung satu sama lain?

Perubahan dirimu kurasakan pada suatu hari, ketika datang seorang pria dalam hidup kita. Aku melihat perubahan wajahmu saat aku menatapnya. Emosi yang menunjukan bahwa kau cemburu padanya.

Aku meyakinkanmu, "Tenanglah, persahabatan kita tidak akan berubah. Kita masih bisa jalan bareng, kan?"

Tapi kau ingin lebih dari sekedar persahabatan. Mungkin kau tidak ingin ada orang lain di antara kita. Mungkin kau ingin hanya kita berdua melawan dunia.

Maka, pada suatu malam, kau datang ke apartemenku, membawa sebuah senjata yang aku sendiri tidak menyangka kau bisa mendapatkannya darimana. Kau berkata bahwa kau sangat membutuhkanku dan tidak ingin ku dekat dengan pria lain. Ku lihat keputusasaan di wajahmu, sama seperti keputusasaanmu pada tahun-tahun yang kita lewati bersama.

Sama sepertiku, dengan keputusasaanku terhadap kehidupan dunia.

Maka, ku menghampirimu, dan memelukmu erat. Kau menjatuhkan senjatamu dan membalas pelukanku. Kita menangis bersama.

"Aku mencintaimu", katamu. "Bisakah kita melawan dunia hanya berdua saja?"

Aku mengangguk dalam pelukanmu. Kini ku tau, ku sudah terikat dalam keputusasaan bersamamu.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar