Selasa, 12 Desember 2017

Menunggu Hujan

Sore itu, kita meneduh dari hujan deras, sesekali tempias hujan mengenai wajah kita.

"Sepertinya masih lama hujannya,"

Ia tersenyum, "Tidak apa, selama aku menanti hujan reda bersamamu."

Ia tersenyum kembali kepadanya, "Terima kasih, karena sudah ada disini bersamaku, karena sudah ada disini saat aku jatuh dan terluka. Terima kasih karena sudah menguatkanku. Maafkan aku jika aku banyak menangis."

"Tidak apa. Memang, banyak rintangan yang kamu hadapi dalam hidup, mulai dari terkucilkan di masa kecil, terfitnah di masa remaja, dan terpuruk saat kamu beranjak dewasa.

Sudah berapa kali kamu berpikir untuk pergi saja dari dunia? Tapi toh, kamu tetap bertahan.

Kamu tetap menghadapi dunia dengan senyuman, meskipun beberapa dibalik senyummu itu menyimpan tangis. Tapi hey, kamu berhasil menyembunyikannya dari orang-orang. Bahkan kamu berusaha untuk menyebarkan energi positif kepada orang-orang disekitarmu, meskipun beberapa kali kamu ketahuan gagal, haha. Dan aku bangga denganmu karena sudah bertahan. Just live. Tetap bertahan, oke?"

Ia pun mengangguk, memeluknya.

...

Dan gadis itu memeluk dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar